BHINNEKA TUNGGAL IKA

 

Ketika mendengar tentang kota bhineka tunggal Ika maka serta merta pikiran kita akan mengaitkannya dengan Pancasila, burung garuda, perbedaan suku, dan mungkin kita sudah lupa tentang asal-usul bhinneka tunggal Ika itu sendiri, menghadapi kompleksitas globalisasi, dan peluangnya dengan memegang teguh bhinneka tunggal Ika. Melalui tulisan singkat ini penulis ingin mengajak kembali melihat dengan singkat dan cepat (quiek flash back ) historikal bhinneka tunggal Ika, mengaitkannya dengan kemajemukan bangsa dan globalisasi, dan tantangan ke depan dalam menjaga bhinneka tunggal Ika di setiap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bhinneka tunggal Ika tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 66 tahun 1951 dan undang-undang RI nomor 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan, bhinneka tunggal Ika mengandung makna: mendorong makin kukuhnya persatuan Indonesia;mendorong timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kokohnya persatuan dan kesatuan; tidak saling menghina, mencemooh, atau saling menjelekkan di antara sesama bangsa; saling menghormati dan saling mencintai antar sesama;meningkatkan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia;dan meningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.

Dengan demikian bhinneka tunggal Ika tidak dapat dipisahkan dari Pancasila, semangat persatuan dan kesatuan,kebersamaan dan kekompakan sebagai sebuah negara dan bangsa.